Mendeteksi Depresi pada Anak

12 07 2010

Apa yang terlintas di kepala, saat melihat anak kita gemar membanting pintu untuk mengekspresikan kekesalannya? Jika kita berpikir itu hanyalah fluktuasi emosi yang harus dihadapi, ada baiknya kita juga “mencurigai” mungkin saja anak kita tengah depresi.

Survei di Amerika Serikat mengestimasi, setidaknya ada 10 persen dari anak-anak yang mengalami depresi akibat proses akil balik. Dan sebagian besar dari mereka tak pernah mendapatkan pertolongan. Inilah yang mempertajam risiko depresi mereka saat dewasa, khususnya masa-masa perubahan hormon terjadi. Maka ada baiknya sebagai orang tua, kita mengetahui tanda-tanda depresi pada anak.

Pada umumnya, depresi akan membuat anak-anak kita tidak nafsu makan dan kesulitan tidur. Bahkan pada tahap depresi yang lebih serius akan membuat mereka menarik diri dari keluarga dan teman-temannya.

Dan seperti yang kita ketahui, emosi yang serba tak menentu akan memengaruhi kesehatan. Hal yang sama juga dialami oleh anak-anak kita. Mereka akan jadi sering mengeluh sakit kepala hingga mengalami penurunan berat badan yang drastis. Jika semua ini tidak berubah selama 2 minggu penuh, bisa jadi anak kita tengah mengalami depresi.

Sebagai orang tua yang harusnya kita lakukan adalah dekati anak sebagai teman. Itu artinya, kita harus bisa menahan diri untuk tidak menggurui tingkah lakunya yang menggangu. Buat dia nyaman untuk bercerita apapun pada kita. Tapi jika Anda merasa tidak bisa mengatasinya sendiri, walaupun sudah mencoba berbagai cara, segeralah temui psikolog khusus anak agar dapat tertangani dengan tuntas. (PreventionIndonesiaonline/Siagian Priska)





Alternatif Liburan Seru di Rumah

1 07 2010

LIBURAN sekolah ataupun liburan weekend tidak harus selalu dihabiskan dengan berwisata ke tempat jauh.Jika orang tua tidak mendapatkan cuti untuk mengajak anak-anak pergi berlibur, tak perlu panik dulu.Sebab, masih ada sejumlah aktivitas seru yang bisa dijadikan alternatif untuk mengisi waktu.

Asyiknya, semua kegiatan ini dapat Anda lakukan bersama di rumah. Selain itu, aktivitas ini juga akan kian mendekatkan & menjalin cinta kasih yang lebih baik dengan anggota keluarga. Nah, berikut ini adalah beberapa idenya :

1. Tukar kue
Rencanakan acara tukar-menukar kue dengan beberapa teman atau tetangga. Ajak anak membuat kue bersama di pagi hari, dan biarkan mereka mendekorasinya sesuka hati. Setelah itu, Anda dan para peserta lain bisa berkumpul di sore hari untuk saling menikmati kue bikinan masing-masing.

2. Melukis
Saatnya menuangkan bakat seni dan kreativitas si kecil lewat lukisan. Sediakan kuas, cat air atau cat minyak, dan kanvas, lalu bebaskan anak melukis apa pun sesuka hatinya. Setelah lukisan mengering, beri bingkai cantik dan pajang di dinding ruang tamu atau kamar tidurnya.

3. Kapsul waktu
Baca buku tentang kapsul waktu bersama anak, lalu buat satu bersama-sama. Kumpulkan benda-benda yang ingin Anda masukkan ke dalamnya, dan tulis alasan mengapa Anda memilih benda tersebut. Anda bisa menggunakan kaleng bekas susu sebagai kapsul waktu, dan menguburkannya di pekarangan luar yang aman. Buat pengingat untuk menggali kembali kapsul waktu itu setahun kemudian.

4. Origami
Anda tentu sudah mengenal istilah origami atau seni melipat dari Jepang. Aktivitas ini sangat menyenangkan dan bisa dikuasai dengan mudah oleh anak umur 7 atau 8 tahun. Beli buku origami dan ajak anak membuatnya bersama-sama. Jika bosan melipat kertas, Anda bisa mencoba membuat origami dari handuk.

5. Jeprat-jepret
Beli kamera sekali pakai (disposable camera) dan bebaskan anak mengambil gambar apa pun yang disukainya. Ajak anak ke taman bermain atau lokasi-lokasi lain yang menarik untuk berburu gambar. Setelah rol film habis, cuci dan cetak hasil jepretannya. Ajak anak menyusun foto-fotonya di dalam album, dan minta dia menuliskan keterangan di bawah setiap hasil jepretannya.

6. Bercocok tanam atau Menanam bunga
Anda bisa mengajak anak anak untuk mencintai lingkungan, dengan mengajak mereka menanam bunga atau membersihkan halaman. Carilah bunga bunga yang dapat ditanam di pot atau dihalaman rumah. Biarkan anak anak menikmati suasana bercocok tanam dengan gembira, mulai dari memilih bunga, menuangkan tanah kedalam pot, setelah selesai tiap pot yang telah ditanami bunga diberi label nama mereka, setelah itu tugaskan anak untuk bertanggungjawab memelihara bunga2 tersebut.

KF/v/ MI