Bermain Halang Rintang

9 05 2010

Butuh rasa percaya diri yang besar bagi balita untuk berdiri dan melangkahkan kakinya. Bila balita Anda masih lebih senang merangkak, tak perlu cepat-cepat cemas. Mungkin ia merasa lebih aman dan nyaman dengan cara itu. Lebih baik Anda bergabung dengannya dalam permainan seru ini.

Persiapan:

* Bantal, alas duduk yang empuk, boneka mainan empuk (soft toys), selimut dan aneka mainan lunak untuk dijadikan perintang jalan.
* Lantai berkarpet yang cukup luas.

Cara bermain:

1. Sebar beberapa mainan lunak di atas lantai sebagai perintang jalan balita.
2. Letakkan balit adalam posisi merangkak di salah satu sisi lantai.
3. Anda juga berposisi merangka d belakangnya. Tirukan suara derum mobil atau suara lain yang menarik perhatian balita.
4. Biarkan balita merangkak di depan Anda, lalu bergeraklah seolah-olah Anda sedang menegjarnya.
5. Beri semangat agar ia terpacu untuk terus merangkak maju. Perhatikan aksinya saat menghindari benda-benda yang merintangi jalannya, atau bahkan menabraknya karane sibuk melihat Anda yang ada di belakangnya. Pasti seru!
6. Bila ia tampak lelah, beristirahatlah sejenak, lalu mualilah bermain kembali. Kali ini minta ia yang mengejar Anda.
7. Ulangi permainan ini beberapa putaran.

Kemampuan yang distimulasi:

* Menghadapai rasa senang dan takut sekaligus.
* Keterampilan motorik kasar.
* Kemampuan memacahkan masalah.
* Interaksi sosial.

Variasi bermain:
Bentangkan selimut di salah satu sisi lantai. Katakan pada balita bahwa hanya ia yang bisa masuk ke sudut tersebut sehingga akan terbebas dari kejaran Anda. Bila ia sudah berada di sudut tersebut, goda ia keluar dari bentangan selimut, agar Anda bisa mengejarnya lagi.

src : ayahbunda





Bermain, Menggali Ilmu Pengetahuan

17 09 2009

Sambil bermain anak mengeksplorasi dunia sekeliling dengan caranya sendiri. Ketertarikan si kecil membuatnya begitu riang dan asyik bermain.

Martin kecil meraih pasir di hadapannya ketika suatu kali berlibur di pantai Anyer. “Ma, tanah ini kok berbeda dengan yang di rumah ya…. Yang di rumah e nggak bisa digenggam seperti ini,” katanya dengan nada heran. Kemudian sang mama pun menjelaskan beda tekstur pasir dan tanah di depan rumah mereka.

Memang, dunia sekitar adalah wilayah yang sangat luas untuk dieksplorasi buah hati Anda. Ada saja hal di sekeliling anak yang menarik minatnya lebih jauh. Ketertarikan si kecil inilah yang membuatnya begitu riang bermain-main dengan dunia ilmu pengetahuan. Apa yang perlu orang tua lakukan agar si kecil makin pandai lewat kegiatan bermainnya?

Si penjelajah sejati

Bermain menyenangkan bagi anak. Salah satu permainan yang mengasyikkan anak adalah permainan berdasar ilmu pengetahuan atau science . Sambil bermain si kecil juga mengeksplorasi dunia dengan caranya sendiri.

Coba perhatikan, bagaimana anak sangat tertarik mengamati ulat merayap di pohon, atau bagaimana ikan berenang di akuarium. Berbagai pertanyaan bermunculan dalam benaknya, dan ingin diketahui jawabannya.

Dr. Lucia French , pembantu professor di sekolah Warner, Amerika Serikat, menyatakan bahwa ilmu pengetahuan memenuhi keinginan setiap anak untuk mengerti dunia dengan cara menyelidikinya. Menurut French, anak-anak usia 3 dan 4 tahun adalah penjelajah sejati. Bila Anda amati, si kecil yang tengah duduk santai di sofa tiba-tiba memasukkan biji jeruk, dan kemudian berusaha mengeluarkannya kembali. Atau ia berdiri, dan mengukur tinggi badan temannya di balik punggung sofa.

Melalui permainan ilmu pengetahuan anak belajar mengelola pemikirannya dalam memecahkan masalah. French mengemukakan bahwa bila anak melihat atau menyentuh objek yang ia minati dengan bagian dari tangan atau matanya, maka ia siap melakukan eksplorasi berdasarkan informasi yang ia miliki.

Berbagai kegiatan bermain bisa dilakukan bersama si kecil. Misalnya, sekembalinya Anda dan si kecil dari jalan-jalan tanyakan apa yang ia lihat. Bisa pula Anda meminta anak menggambar apa yang dilihatnya.

Belajar berbagai hal

Bagi anak yang gemar puzzle, Anda bisa menggunakan kegiatan menyusun keping-keping puzzle untuk mendorong si kecil belajar memecahkan masalah dan belajar tentang bentuk, ukuran dan warna.

Anda pun dapat mengajak anak menanam tumbuhan di kebun atau di pot. Ajaklah anak membuat catatan bersama tentang pertumbuhan “makanan” yang dikonsumsinya, serta bagaimana tanaman itu dapat tumbuh sehat.

Bermain sambil menggali pengetahuan memang mengasyikkan. Anak bahkan bisa mendapatkan pengetahuan tentang berbagai hal baru. Dengan belajar tentang konsep “besar-kecil”, ”cepat-lambat”, “berat-ringan”, anak terbantu untuk belajar matematika dan ilmu pengetahuan.

Menurut para ahli pendidikan dari National Science Foundation , Amerika Serikat, dalam bukunya Helping Children Learn at Home , rasa ingin tahu dan minat anak bereksplorasi dan melakukan percobaan, membuat anak-anak ini menjadi pakar matematika dan ilmu pengetahuan yang alami. Kesenangan dan rasa percaya diri dalam bermain ilmu pengetahuan membuat anak ketika dewasa menikmati belajar ilmu pengetahuan lebih mendalam.

Eleonora Bergita