Berpikir Lateral, Apakah Itu?

21 02 2011

Kreativitas berkaitan dengan kemampuan berpikir divergen (devergent thinking). Yaitu kemampuan untuk berpikir, dari berbagai macam sudut pandang, memikirkan berbagai kemungkinan yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan suatu permasalahan (berpikir lateral). Dengan kemampuan ini, anak memiliki berbagai cara penyelesaian saat menghadapi persoalan. ”Mungkin saja cara yang dipikirkannya belum pernah terpikir dan dicoba orang lain, sehingga berpotensi sebagai anak yang kreatif,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Alzena , selayaknya kecerdasan, kreativitas biasanya menonjol pada suatu area tertentu dan bidang lainnya yang berkaitan. Bidang non-eksakta bisa memberikan kesempatan yang lebih luas dalam penerapan kreativitas, misalnya bidang seni. Meskipun bidang eksak pun membutuhkan kemampuan berpikir divergen dan kreativitas dalam langkah-langkah penyelesaian masalahnya. Untuk dapat menyelesaikan persoalan matematika yang rumit, dibutuhkan kemampuan berpikir divergen dan kreativitas dalam menciptakan langkah-langkah penyelesaian.

Menurut Dorothy Einon, psikolog dari Universitas Colloge, London,dalam bukunya Creative Child, kreativitas pada anak bukanlah didapat dari sumbangan genetik orang tua atau keluarganya. Namun, budaya pola pengasuhan anak serta lingkungan yang memelihara keterampilan kita bisa diturunkan pada anak. Sayangnya, sering kali lingkungan menghalangi kreativitas anak, dan berulang terus.

Alzena menjelaskan, sejalan dengan kemampuan berpikirnya, anak dapat mulai distimulasi dan mengembangkan kemampuan berpikir divergen serta kreativitasnya mulai dari usia 2 tahun.

Pada usia tersebut, kondisi otak anak mulai mengalami peningkatan sampai 70-90 persen dari berat otak manusia dewasa. Di masa ini anak mengembangkan keterampilan yang bervariasi, termasuk di dalamnya kemampuan berpikir logis dan imajinasi. Dua kemampuan ini sangat berperan penting dalam berkembangnya kreativitas.

Menurut Alzena, berpikir konvergen berkembang secara alami, sedangkan divergen tidak berkembang dengan sendirinya. Namun, dengan bantuan dari lingkungan, yaitu orang tua dan metode pengasuhannya. Tugas orang tua yang paling penting adalah memberikan fasilitas dan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya sesuai dengan tahapan perkembangan yang dimiliki. Berikut ini adalah kegiatan yang dapat dilakukan orang tua dalam mengembangkan kemampuan berpikir sekaligus kreativitas anak sesuai tahapan usianya.