Mengenalkan Konsep Waktu ke Anak

15 05 2009

Konsep waktu bisa Anda perkenalkan sembari menerapkan disiplin. .

Danang sedang asyik main dengan teman-temannya. “Mainnya 5 menit lagi ya Nang, setelah itu mandi,” ujar Mira. “Iya, Ma,” jawab jagoan cilik berumur 5 tahun itu. Memangnya Danang sudah kenal konsep waktu?

Mulai dibiasakan

Walaupun belum terlalu memahami konsep waktu (sebuah konsep yang abstrak), namun dalam menerapkan disiplin, anak dapat diajarkan untuk menegosiasikan waktu. Si 5 tahun bisa mulai dibiasakan memakai pola waktu ketika melakukan berbagai kegiatan.

Misalnya mengatakan, “Nanti kita makan makan siang jam satu. Setelah itu istirahat dan pergi ke dokter jam empat sore.“ Tentu saja Anda dapat menggunakan alat bantu berupa jam yang besar dengan jarum panjang dan jarum pendek untuk mempermudah si kecil memahaminya.

Ketertarikan anak terhadap waktu yang cukup besar di usia ini mempermudah Anda mengenalkan konsep waktu Misalnya jika si kecil berkali-kali bertanya berapa lama lagi ayahnya sampai ke rumah; Anda dapat menjelaskannya dengan menunjukkan bahwa waktu tempuh dari kantor ke rumah kira-kira setengah jam. Itu berarti si kecil harus menunggu hingga jarum panjang bergerak dari angka 12 ke angka 6.

Atau Anda dapat menunjukkan waktu kapan ia boleh mulai nonton televisi dan kapan ia sudahi aktivitas menontonnya. Misalnya mengatakan ia dapat mulai menonton ketika jarum pendek menunjuk angka 4 dan berhenti menonton ketika jarum pendek menunjuk angka 5.

Memang si kecil tidak langsung mengerti penjelasan-penjelasan ini. Anak butuh waktu sekitar 1-2 tahun lagi untuk benar-benar memahami maknanya. Namun, dengan pembiasaan ini, si 5 tahun dapat memperkirakan dan membiasakan diri dengan penjelasan Anda mengenai waktu.

Alat negosiasi

Seiring berjalannya waktu, pemahaman si kecil terhadap konsep waktu kian baik. Waktu pun dapat digunakan sebagai alat negosiasi Anda ketika menerapkan disiplin padanya.

Misalnya ketika si kecil enggan beranjak dari depan televisi, Anda dapat menegosiasikannya dengan memperbolehkan ia tetap menonton televisi 10 menit lagi. Tentu saja Anda harus menunjukkan seperti apa 10 menit yang Anda maksud dengan menunjukkan pergeseran jarum panjang dan di mana jarum panjang berhenti yang merupakan saat si kecil harus menghentikan kegiatannya.

Walau negosiasi kadang-kadang berjalan alot dan si kecil kerap menawar waktu yang Anda tetapkan, namun cara mendisiplin seperti ini biasanya berhasil karena anak merasa keinginan terakomodasi dengan membiarkannya melakukan apa yang disenangi dalam batas waktu tertentu.

Keinginan Anda agar si 5 tahun melakukan apa yang Anda minta pun dapat terlaksana. Intinya, Anda dan si kecil sama-sama senang dengan pengaturan waktu ini.

Esthi Nimita Lubis





Ayo Cuci Tangan Dulu…

13 05 2009

Jika Anda melihat tangan balita Anda di bawah mikroskop, Anda akan melihat banyak kuman-kuman yang menempel. Lalu ia pun akan memasukkan tangannya begitu saja ke dalam mulutnya. Uh, seram rasanya membayangkan kuman-kuman itu ikut masuk ke dalam mulut dan tubuhnya!

Namun tentu Anda tidak bisa melarangnya memegang benda-benda di luar sana, karena itu adalah bagian dari proses pembelajarannya. Yang bisa Anda lakukan adalah mengajarkannya mencuci tangan. Ajarkan ia mencuci tangan sebelum memegang makanan, atau bahkan setelah ia dari luar.

Mengajarkan kebiasaan mencuci tangan sebagai bagian dari menjaga kebersihan diri harus diajarkan sejak dini, karena kebiasaan itu akan terus terbawa hingga besar. Anda bisa menjelaskan betapa banyaknya kuman-kuman yang tak nampak di tangannya. Dan sangat penting untuk membuat kuman-kuman itu hilang, karena dapat membuatnya sakit.

Bagaimana cara mengajarkannya? Pastinya, Anda harus menyediakan tempat cuci tangan atau wastafel yang mudah ia jangkau beserta sabun dan lapnya. Ajarkan kepadanya bagaimana membuka keran, menggunakan sabun di bagian dalam dan luar telapak tangan, serta di sela-sela jari. Lalu ajarkan pula bagaimana mengeringkan tangan dengan handuk dan menaruh kembali handuk pada tempatnya.

Anda bisa membuat kegiatan mencuci tangan menjadi hal yang menyenangkan. Misalnya, Anda bisa membiarkannya sedikit bermain busa sabun dan air selama cuci tangan. Atau Anda juga bisa mengajarkannya lagu untuk dinyanyikan selama kegiatan mencuci tangan.

Sebelum kita makan, Dik, cuci tanganmu dulu. Menjaga kebersihan, Dik, untuk kesehatanmu. Banyak-banyak makan jangan ada sisa.. Sst.. Makan jangan bersuara! Banyak-banyak makan jangan ada sisa. Ayo makan bersama…

sumber : ayahbunda.co.id