Peran Orangtua Jaga Kecerdasan Emosi Anak

9 02 2012

INGIN buah hati memiliki kecerdasan emosi yang maksimal? Saatnya ubah pola asuh Anda yang mungkin dijalani kini kurang tepat. Jadilah sarana katarsis yang nyaman bagi anak untuk mengoptimalkan kecerdasan emosinya.

Kalangan muda cenderung memiliki sifat ekspresif, oleh karenanya anak-anak muda yang dikategorikan usia 12-21 tahun memerlukan media untuk menyalurkan emosi atau sarana katarsis.

Peran orangtua dalam upaya membentuk dan menjaga kecerdasan emosi pada anak sangat diperlukan. Psikolog DR Rose Mini AP MPsi mengatakan, orangtua harus bisa lebih pandai menghadapi sikap buah hatinya.

“Orangtua lebih sering marah ke anaknya. Lihat anaknya cemberut, langsung ngomel. Atau, kalau anak suka menari apa gitu. Orangtua kan suka komentar, ‘Ngapain kamu nari-nari kayak begitu’,” ujarnya, mencontohkan.

“Seharusnya tidak begitu. Anak butuh diperhatikan dan dimengerti. Kan bisa bahasanya diubah. ‘Kenapa sayang’, ‘Ada apa, kok mukanya cemberut?’ Intinya, tanya dan dengarkan mereka. Agar mereka dapat dengan nyaman mencurahkan isi hatinya ke orangtua. Jadi, orangtua harus bisa menjadi sarana katarsis (sarana penyaluran emosi) bagi anaknya,” jelasnya kepada okezone di acara Mizone City Project di restoran de Luca, Plaza Senayan, Jakarta (8/2/2012).

http://health.okezone.com





Pola Asuh Baru untuk Perkembangan Anak

21 01 2012

Setiap orangtua tentu menginginkan yang terbaik bagi putra-putrinya. Hal itu dapat dicapai dengan menerapkan pola pengasuhan positif terhadap buah hati mereka.

Di Amerika Serikat, berkembang sebuah kampanye ‘five-a-day’ untuk perkembangan anak, yang berasal dari sebuah wadah pemikir bernama CentreForum. Kampanye itu berisi lima hal penting yang harus dilakukan setiap orangtua terhadap anak-anaknya, yaitu:

Membaca untuk anak selama 15 menit
Otak anak-anak mempelajari bahasa jauh lebih mudah pada tahun-tahun awal. Selain itu, paparan kata-kata yang berbeda sebanyak mungkin juga membantu membangun kosakata mereka.

Bermain di lantai bersama anak selama 10 menit
Bayi biasanya berusaha berinteraksi melalui ocehan dan gerak tubuh. Orangtua harus mendorongnya dengan bermain pada tingkat fisik mereka, yaitu di lantai.

Bercakap-cakap dengan anak selama 20 menit tanpa televisi
Anak-anak dari latar belakang miskin biasanya jauh lebih sedikit mendengarkan kata-kata yang diucapkan setiap harinya, dibandingkan mereka yang berasal dari keluarga kaya.

Dengan mematikan televisi dan berbicara, orangtua dapat meningkatkan kemampuan verbal dan keahlian membaca anak-anaknya, serta mempersiapkan mereka untuk bersekolah.

Mengadopsi sikap positif dan sering memuji
Terdapat bukti signifikan bahwa positive parenting dapat membantu mengurangi tingkat stres anak-anak dan memperkuat ikatan orangtua dengan anaknya. Selain itu, jangan pelit memberikan pujian ketika anak melakukan sesuatu yang baik.

Memberikan makanan bergizi untuk perkembangan
Diet yang baik membantu otak untuk berkembang. Jadi, pastikan anak mendapatkan kecukupan nutrisi termasuk memakan sayur dan buah. Selain itu, memberikan ASI eksklusif juga dipandang sebagai hal terbaik bagi bayi.